Label

Senin, 28 Januari 2013

Nikmati Saja!

Malam ini, masih saja dingin. Entah efek musim hujan yang rajin hadir ke kota ku, atau hanya perasaan yang saya lebih-lebihkan? Entahlah. Hanya dingin yang kurasa sekarang.

Refleksi segala kejadian hari ini mungkin akan lebih manis jika kubariskan dalam rentetan huruf-huruf menjijikan berikut.

Pagi tadi seperti biasa saya menggunakan sepasang mata yang telah Tuhan beri ini untuk menikmati dunia. Rasa yang telah saya kecap melalui mata ini juga bermacam-macam. Ada pedihnya mata saat aku melihat potret dirimu tersenyum manis. Kenapa? Karena saya akan tersihir olehnya. Namun juga ada beningnya mata saat melihat refleksi dirimu pada lensa mataku sedang bersama orang lain, yang mutlak bukan diriku.

Tuhan dengan segala ke-murah-hati-annya memberi ku sepasang telinga yang mulai pandai mencuri dengar obrolan yang kamu lantangkan. Sepasang telinga ini dengan lihai mencuri setiap informasi penting yang melompat keluar dari mulut ekstra mu. Kenapa? Karena melalui mulut itulah, sering saya mendengar suara yang memanggil rindu untuk kembali hadir. Rindu yang hanya dapat pulang oleh usiran waktu.

Kenikmatan Tuhan yang saya genggam ini tak ingin membuatku terseret ke palung penyesalan. Saya mencoba meniti tali cobaan yang muncul dalam wujud refleksi dirimu bersama orang-yang-bukan-aku. Saya mungkin terlalu pendek mengambil kesimpulan. Tapi, lembar-lembar halaman cerita tentang dirimu menuntun ku untuk ke sini. Sebuah "kenyataan" yang mungkin akan saya baca sebentar lagi.

Kenikmatan Tuhan ini pula yang membuat kadar rasa "syukur" ku meningkat. Saya telah diberi perasaan berwujud nyaman ketika ubun-ubun saya tersentuh oleh tangan seseorang. Begitu 'kan seharusnya perasaan seorang wanita? Merasa nyaman oleh sebuah perhatian. Saya juga telah merasakan nikmatnya hati ini saat berdetak dua kali lebih keras, spontan saat lensa mataku memotret dirimu, juga dirinya.

Harusnya saya sudahi omong kosong ku malam ini. Efek hujan yang mengiringi jemari ku menari-nari hingga lelah minta untuk istirahat. Tapi kenapa sepasang mata ini masih betah untuk menyapu setiap halaman yang ingin ku tuju, halaman facebook atau mungkin timeline twitter-mu. Entahlah, efek sihirmu terlalu kuat untuk lenyap.

Selamat Malam

Tidak ada komentar: