sumber: novitakaseger.blogspot.com |
Seperti yang kau lihat, aku
tertawa, aku tersenyum, aku menoleh, dan aku juga terdiam. Alasan apa lagi yang
pantas kuberikan jika tidak karna mu? Benar, semua tentangmu.
Aku tertawa.
Mencoba menyembunyikan perasaan ini rapat-rapat dalam sebuah tawa yang konyol. Namun, kau tak usah repot-repot melucu untuk
melihat tawaku. Tenang,
bagian ini adalah bagian terjujur. Kau tak percaya? Ingin alasan yang lebih
logis? Oke akan aku berikan. Ini alasannya: AKU TAKUT MENCINTAIMU.
Aku
tersenyum. Melihat setiap mili anggota tubuhmu bergerak indah. Hingga dari mana asal
peluhmu menetes pun, aku hampir tahu. Namun, sialnya aku terlalu penakut untuk
mengusapnya untukmu. Hingga berakhir hanya dengan senyum kecil dan ucapan
“aduh, keringatmu banyak banget”. Bodoh yang diulang.
Aku
menoleh. Kali ini aku sedikit pintar. Kutajamkan pendengaran. Apa kau memanggil
nama ku dengan benar? Oh sit (duduk), ini panggilan yang salah tapi aku lebih
menyukainya. Benar saja, nama ku terlampau sulit dieja. Namun bodohnya, aku tak mahir mengartikan panggilanmu
yang hanya lelucon itu sebagai apa. Hingga aku paham, frekuensi mu dalam
memanggil nama ku terbilang sering. Entah kenapa aku belum mahir menafsirkanya.
Aku
terdiam. Perlakuan yang satu ini adalah cara terakhirku mengapresiasikan
bahagiaku. Bahagia saat tatapan mu hanya untukku. Juga mulut mu yang hanya
memanggil nama ku saat aku bersama teman-teman. Sebenarnya yang terdiam hanya
mulutku saja. Hati ini tetap melonjak kegirangan. Aku nggak mau SOK SUCI. Tapi kita sekelas
dan hampir setiap kegiatanmu tak luput dalam pantauanku. Kecuali saat kamu ke kamar
mandi. Toh nggak penting juga kamu ngapain, yang
paling penting mah aku cinta kamu.
Heran
kan kenapa aku tak pernah menangis dihadapan mu? Lagian untuk apa menangis jika
kau saja selalu berikan bahagia untukku. Hinnga alasan yang pantas jika aku
menangis kelak adalah saat ku tahu kau tidak mencintaiku.
Lagi-lagi mereka bilang "mencintai tak harus memiliki". Ngah macam
apa ini! Aku memang egois tak menerimanya quote tolol itu. Oleh sebab itu, akan
kuluruskan menjadi “mencintai memang tak
harus memiliki, namun setidaknya harus mengetahui”.
Apakah harapan ku ini terlampau
tinggi? Berharap kau juga mencintaiku tanpa aku menyampaikanya? Benar-benar HAL
BODOH. Aku sadar itu.
Tapi apa daya, nyaliku terlampau
kecil untuk mengungkapkanya. Ini pertanyaan pemasok keberanianku: APAKAH PERLAKUAN MU PENYEBAB TAWAKU ITU
MEMANG BENAR-BENAR HANYA UNTUK KU? Tolong beri tahu aku. Agar keberanian
yang masih terbungkus rapi ini mampu ku robek dengan jawabanmu. Hingga aku tak
perlu ragu mengucap “aku cinta kamu” berkali-kali. Entah kapan itu terjadi.
6 Desember 2012
Irvin :(:
2 komentar:
“Loving someone is tiring and it hurts, but it’ s not something that you can stop. ”
keep smile :)
Aduh jadi malu tar, terima kasih saran dan komennya ya tar. Aku belum mampir ke blogmu nih, mau buruan yuhuuu :D
Posting Komentar